Selasa, 13 Januari 2015

Lima

Hai, Zeronine...

How's life?
How's world?
Still wild ah?

Hmm... rasa-rasanya sudah berbeda sekali kita yang di ulang tahun keempat kemarin dengan di ulang tahun kelima yang akan datang. Seminggu lagi. Aaaakk, can't wait....

Ah, tapi bukan itu yang pengen aku share ke kalian kali ini. Melainkan, tentang kita. Kita yang sudah beranjak semakin dewasa, usia matang, berjalan menuju mapan. :))

I am happy for reading adresses that Nisa share on our WA Group. Well, jujur, aku bangga punya teman saudara seperti kalian. Meski, tak sedikit pula yang masih mendaki menyusul yang sudah ada di atas. Tapi aku yakin, kita semua memang ditakdirkan untuk menjadi sekumpulan manusia yang tangguh dengan cobaan seberat apa pun hingga berhasil menggapai mimpinya masing-masing, thats why we called Zeronine.

I am happy for seeing many pictures that describing how great our life now. Seeing wedding pictures, seeing engagement pictures, seeing very-wide-smile pictures, ah happy to know you guys on a wonderfull life.

Tapi, aku tau, begitu banyak rintangan pula yang harus kita hadapi, ada yang sudah menempuhnya dengan baik, hingga ia sudah berada di puncak sekarang. Ada pula yang masih berusaha mencari jalan untuk ke atas. Ada juga yang masih berusaha keluar dari hutan. Ada pun yang masih mencoba berdiri dari jatuh yang berulang-ulang. Dengan caranya yang berbeda-beda.

Ya, kita berbeda tapi tetap sama. Oke, kedengerannya kayak semboyan Bhineka Tunggal Ika memang. Haha. Tapi, ya emang begitu. Dari dulu, kita punya satu tujuan, cuma beda aja menggapainya.

Example, praktikum prosman (hiyaaaahh, yok meski ada yang trauma atau cuma senyum-senyum aja, ayo kita coba flashback). Di praktikum prosman dulu, nggak sedikit dari kita yang gagal, yang lulus saat itu pun dengan usaha yang mati-matian. Kemudian, yang nggak lulus mencoba ikut perbaikan, ada yang mengulang praktikum, bahkan ada yang 'kesandung' karena nilai praktikum keramat ini. Hmm... but anyway, dengan cara-cara berbeda tersebut.... See ? Pada akhirnya kita lulus semua kan ?

Begitu pula dengan hidup, mungkin kadang timbul perasaan, ih kok dia bisa gini sih ? Kayaknya gampang banget, aku aja yang udah gini-gini susah.... atau... ih, kok hidupnya mulus banget sih ? Aku juga pengen kayak gitu, tapi susah banget deh...

Jika, ada yang pernah berpikiran seperti itu. Manusiawi sekali, gaes. Sangat wajar. Yang enggak wajar, kalau kita cuma pendam unek-unek tersebut mengakar sampai ke hati, bukan justru menyalurkannya sebagai semangat dan motivasi kita. Mari kita lanjutin kalimat tadi menjadi:

ih kok dia bisa gini sih ? Kayaknya gampang banget, aku aja yang udah gini-gini susah. Besok mau coba usaha deh biar bisa kayak dia, pasti bisa...

ih, kok hidupnya mulus banget sih ? Aku juga pengen kayak gitu, tapi susah banget deh. Hmm... yakin aja besok aku juga bisa kayak gitu...

Yak, dan akhirnya saya menjadi motivator. Ahahaha,

Intinya begitu sih, Aku cuma pengen bilang, di angka kelima ini mulai banyak perbedaan terjadi, mulai dari status, domisili, pekerjaan, pemikiran, dan lain banyak hal. Tapi, tujuan kita ya satu, bahagia bukan ? Hanya caranya berbeda, ada yang pontang-panting sampai ke ujung dunia, ada yang guling-guling kuliah lagi, ada yang terseok-seok jatuh bangun, dan lain sebagainya. Pada akhirnya, aku yakin, satu per satu dari kita akan punya bahagia yang terus menerus kita bagi di usia-usia zeronine berikutnya. Well, this is it, five words: Waiting for your great news.

Big hugs for us,
Cheers!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar